Scene #1
”Sakii...tt, Saki...t banget!” Begitu komentar seorang teman ketika rasa kangennya dipertanyakan.
Kangen itu rasanya seperti apa ya? Rasa pengen ketemu? Ato mendengar suaranya? Ato melihat wajahnya? Ato menikmati wangi tubuhnya? Ato..?
Kangen itu ada berapa level ya? Bisakah disamakan dengan bahasa: Fair-Good-Well?
Kangen itu tanda sayang kah? Kalo ya, bisakah ”Aku kangen sekolah lagi?” berarti ”Aku sayang sekolah?”
Kangen itu bisa bikin pipi memerah dan heart beating faster. Benarkah? Kalo ya, kangen itu passion. Begitukah?
Scene #2
”Aku kangen kamu. Gitu aja kok repot!”
Ya repot, wong kangennya salah alamat. Itu jenis yang sakiiii...t dan menyakitkan...!
aku kan menjadi malam-malammu
kan menjadi mimpi-mimpimu
dan selimuti hatimu yang beku
aku kan menjadi bintang-bintangmu
kan s’lalu menyinarimu
dan menghapus rasa rindumu yang pilu
aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta
untuk menjadi apa yang kau impikan
tapi ku tak bisa menjadi dirinya
aku kan menjadi embun pagimu
yang kan menyejukkan jiwamu
dan kan membasuh hatimu yang layu
tinggalkan sejenak lalumu
beri sedikit waktu
kepadaku tuk meyakinkanmu
aku kan menjadi malam-malammu
kan menjadi mimpi-mimpimu
dan selimuti hatimu, selimuti hatimu
selimuti hatimu (selimut hati, dewa 19)
Jadi, berhentilah kangen padaku (jika kangennya tak seperti kangen yang kumau..)
”Sakii...tt, Saki...t banget!” Begitu komentar seorang teman ketika rasa kangennya dipertanyakan.
Kangen itu rasanya seperti apa ya? Rasa pengen ketemu? Ato mendengar suaranya? Ato melihat wajahnya? Ato menikmati wangi tubuhnya? Ato..?
Kangen itu ada berapa level ya? Bisakah disamakan dengan bahasa: Fair-Good-Well?
Kangen itu tanda sayang kah? Kalo ya, bisakah ”Aku kangen sekolah lagi?” berarti ”Aku sayang sekolah?”
Kangen itu bisa bikin pipi memerah dan heart beating faster. Benarkah? Kalo ya, kangen itu passion. Begitukah?
Scene #2
”Aku kangen kamu. Gitu aja kok repot!”
Ya repot, wong kangennya salah alamat. Itu jenis yang sakiiii...t dan menyakitkan...!
aku kan menjadi malam-malammu
kan menjadi mimpi-mimpimu
dan selimuti hatimu yang beku
aku kan menjadi bintang-bintangmu
kan s’lalu menyinarimu
dan menghapus rasa rindumu yang pilu
aku bisa untuk menjadi apa yang kau minta
untuk menjadi apa yang kau impikan
tapi ku tak bisa menjadi dirinya
aku kan menjadi embun pagimu
yang kan menyejukkan jiwamu
dan kan membasuh hatimu yang layu
tinggalkan sejenak lalumu
beri sedikit waktu
kepadaku tuk meyakinkanmu
aku kan menjadi malam-malammu
kan menjadi mimpi-mimpimu
dan selimuti hatimu, selimuti hatimu
selimuti hatimu (selimut hati, dewa 19)
Jadi, berhentilah kangen padaku (jika kangennya tak seperti kangen yang kumau..)
:D
1 comment:
seharusnya aku dapat royalti buat setiap kata2ku yg kau kutip.
Post a Comment