Wednesday, April 8, 2009

rain can't wash away (2)

Jangan pernah percaya, hujan bisa menghapus jejak. Yang ada, kamu akan semakin didera (luka).

aku telah terbiasa sesak napas
menghirup luka
aku akan meyakinkanmu
meski dengan napas yang tersengal
KAMU SALAH MENILAIKU

aku tidak pernah bisa percaya hujan bisa menghapus luka


Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Andai saja.. Cintamu seperti cintaku

Mudah saja bagimu
Mudah saja untukmu
Coba saja lukamu seperti lukaku (So7)

syndrome...

Membayangkan senin, di saat long weekend menanti, membuatku ”membenci” minggu ini.....
Ahai, keliatan banget ya, malesnya :D

= i hate Monday, mode on ;) =

quick count

Besok, jika tidak ada aral, adalah hari besar: PEMILU LEGISLATIF 2009. Bukan. Saya tidak -lebih tepatnya belum- ingin membicarakan siapa yang menang dan kalah. Ada hal lain yang menarik perhatian saya, yaitu QUICK COUNT (QC).

QC, menjadi menarik karena di sinilah saya bisa menyaksikan the real battle dari beberapa lembaga riset (LR). Mereka kini akan beradu cepat dan tepat. Ini adalah pertaruhan besar. Berbeda dengan riset ”independen” yang biasa mereka lakukan, QC praktis menutup ruang untuk ”manipulasi data” karena di ujung akhir penghitungan ada data pembanding (yang menjadi parameter utama) : penghitungan manual KPU. Nggak usahlah sampai hasilnya berbeda. Cukup dengan hasil QC yang memiliki gap terlalu lebar dengan hasil KPU, maka dipastikan kredibilitas dan kapasitas LR akan dipertanyakan. Dari sisi bisnis, jelas ini kruisal karena kredibiltas dan kapasitas adalah jualan utama dari sebuah LR. Dan, ketika kedua hal ini diragukan maka bukan tak mungkin mimpi buruk tutup buku akan menjadi kenyataan.

Menarik, bukan?


PS: jangan lupa, ayo nyentang!

pengalaman buruk

Seorang bercerita, bagaimana dia merasa makin tidak nyaman di lingkungan kerjanya. Katanya, ”Kok ya ada ya? Bikin data untuk kepentingan sendiri kok ya ”dimanipulasi?” Kaidah-kaidah dasar riset diterjang. Sing penting Bos seneng liat hasilnya. Oalah, jan, dunyo ki memang memabukkan, Gusti...!”