Saturday, June 9, 2012

Euro Cup 2012


Semalam, Kick Off Euro 2012. Rakyat berpesta, menikmati perhelatan sepakbola akbar empat tahunan. Seorang teman berujar, ”Akhirnya ada tontonan selain sinetron dan ’drama’ Nazaruddin, Hambalang dan Demokrat.” Ada nada kelegaan yang jelas terdengar. Belum sempat saya nyahut, teman saya kemudian berkata pelan,” Euro Cup 2012 adalah (si) pengalih ’Isu’ (yang) sempurna. Semoga rakyat tidak terkena amnesia permanen –tentang agenda dan pemberantasan korupsi.”

Sudahlah, ndak usa diterusin, berhenti (sebentar) ngomongin politik. Fokus ke Euro Cup 2012.

Dalam turnamen sepakbola, saya selalu percaya bahwa kalah itu OK, namun kalah lah sekali dan di awal turnamen saja. Setelah itu menanglah terus.  Thus, Trophy pun pasti akan dalam genggaman. Jangan kebalik!

Spanyol dan Belanda di Piala Dunia 2010 adalah contoh. Meskipun sama-sama kalah cuman sekali dan dengan skor yang sama 0-1, namun nasib keduanya beda. Spanyol di awal turnamen kalah 0-1 dari Swiss. Namun, mereka menang terus dan berhasil melaju ke final untuk bertemu dengan Belanda. Di Final Spanyol mengalahkan Belanda dengan skor 1-0. Itu, satu-satunya kekalahan yang menimpa ”Kumpeni” namun dampaknya Nyesek Banget: Tuan-tuan Hollande itu lagi-lagi cuman bisa jadi Runner Up!

Ngomongin Kejuaran Sepakbola, apalagi Euro Cup, ga afdol kalo ga ngomongin jagoan. Hehehe, untuk yang satu ini, saya istiqomah. Saya sudah kadung kepincut ama Italia. But.. secara objektif, chance ”Gli Azzurri” kali ini tidak besar. Materi mereka ”tidak mumpuni dan mencukupi.” Jadi saya sudah menyiapkan lahir dan batin melihat Buffon dkk pulang gasik.

Nah, sebagai pelipur lara, saya siapkan diri untuk menjadi penikmat bola saja. Menjadi pendukung permainan atraktif. Ga peduli negara apa. Saya ogah kalo harus ngliat Euro 2012 kayak Euro 2004. Mbosenin.

Persiapan saya, simpel aja:
1.   Bobo sore, biar malemnya kuat begadang
2.   Anti lembur (kerja), biar malemnya ga kecapean (...mungkin ga ya? L)
3.   Banyak-banyak olahraga. Nyiapin jantung biar tidak "copot” :D

Kalo Anda?

Wednesday, June 6, 2012

maukah kamu?


lg chat, dpt icon bergambar senyum merah ;)
langsung deh
===

wahai pemilik wajah ayu yang selalu dirahmati Allah
aku menyuratimu dengan pena hati
menunggumu dengan segenggam asa
....
kuredupkan mata
kulembutkan napas
atas inginku
hanya dan agar kamu bersedia menjagaku
hingga mataku tertutup
dan napasku berhenti
atas ingin Tuhan
maukah kamu...?

Monday, June 4, 2012

Khoirunnas Anfa’uhum Linnaas


(Tulisan ini seharusnya rilis di Bulan Mei, namun demi menjaga ”stok” biar tetap terlihat produktif di tiap bulannya, maka .. ya begitulah :D)


Mei 2012, tepat 3 tahun saya berganti pekerjaan. Dari buruh media menjadi pelayan publik. Meskipun sudah cukup lama, namun sampai saat ini, ketika bertemu dengan kenalan –dan terutama- kerabat, saya (masih) sering ditanya, ”Enak mana (dengan tempat lama)?”.

Jawaban saya, selalu standar, ”Apanya dulu?” Buat saya, kedua pekerjaan ini memang tidak ”apple to apple” untuk dipersandingkan. Ada banyak hal (yang berbeda), namun yang sangat kelihatan adalah ”culture.

Saya sudah memilih untuk berkhidmat pada karya dan berhenti memperbandingkan.  Menjadi pelayan publik adalah the path that i’ve been choosing. Apa yang enak ketika dulu menjadi buruh media –gaji dan bonus, misalnya, hiks - adalah masa lalu yang tidak lagi saya kenang dengan rasa haru biru. Sekarang, saya memilih untuk menikmati setiap yang pahit sama ikhlasnya ketika menikmati setiap yang manis. Enjoy every single day.

Saya –dalam usia 31 tahun- adalah person yang beruntung, karena diberi kesempatan ALLAH SWT pernah bekerja pada beberapa pekerjaan yang berbeda kutub dengan pekerjaan sekarang: sebagai Konsultan Jasa (yang kerjanya menjadi partner Pemerintah dalam penyusunan pekerjaan jasa konsultansi) dan sebagai buruh media (yang seringkali ditempatkan sebagai mitra kritis pemerintah).

Kesempatan yang ALLAH SWT berikan tersebut saya maknai sebagai kasih dan anugerah-Nya. Kedua pekerjaan saya di masa lalu adalah pengaya hidup, untuk (menjadi) manusia yang lebih baik dan bermanfaat (bagi diri, keluarga dan sesama manusia). Seperti sabda Baginda Rosul Muhammad saw, ”Khoirunnas Anfa’uhum Linnaas.”