Tuesday, May 15, 2012

dunia memiliki keterhubungan yang tidak terduga

Orang bilang dunia tak selebar daun kelor. Buat saya, dunia itu selebar daun kelor. Oya, ini bukan tentang cinta dan kisahnya yang haru biru itu ;).

Kalo njenengan tidak percaya, maka percayalah! Saya akan menceritakannya. Bagaimana dunia ini benar-benar selebar daun kelor. Cukup dua kisah. Proven!

Kisah pertama..
Ketika diterima sebagai karyawan di salah satu TV Nasional, di Jakarta. Layaknya anak muda yang penuh semangat –sampai sini saya langsung tune in dengan Lagu Darah Muda-nya Bang Haji Rhoma;D - saya membayangkan sebuah petualangan baru dengan orang-orang baru.

Tugas pertama, di Divisi Pemberitaan/News. Semuanya great dan fine. Sampai akhirnya di penghujung bulan, barulah ketahuan, wahai saudara sebangsa dan setanah air, inilah keterhubungan itu:

Produser pertama saya, orang Padang. Namanya: Budi Afriyan. Kami memanggilnya, Uda Buyung aka Da Buy
Da Buy adalah lulusan Planologi ITB.... idem jurusan dengan saya, meskipun universitasnya menterengan doi ;)
Da Buy pernah ngalamin yang namanya di Ospek (dengan cara seksama dan yang sebenar-benarnya Ospek) oleh Mr F**.....yang mana, si Mr F** ini adalah dosen saya. Fyuh.

Asociate Produser saya, orang baik bernama Yudhi Samiaji. Nah, istrinya, orang Planologi juga....weiks
Teman satu program, mba Vey, anak Planologi juga...yiha...!

Kisah kedua..
Putaran nasib membawa saya pulang kampung. Jelas, orang-orang yang ada di sekeliling adalah orang-orang yang terhubung dengan saya: Teman Sekolah, Tetangga, dan Saudara. Tapi, kalau itu, saya yakin (pasti!) tidak cukup meyakinkan panjenengan semua. Nah, disini ada terselip beberapa episode yang Fa Insya Allah, menjelaskan bahwa dunia itu selebar daun kelor.

Episode #1
Bulan September 2009, terjadi mutasi. Saya mendapatkan atasan langsung (kepala sub bidang) baru. Dan, eng ing eng, atasan langsung saya ini adalah teman kos Kakak lelaki saya, waktu kuliah di Jogja. Fyuh...

Episode #2
Yang ini lumayan muter, namun menarik. Ada teman, anak Kudus, bertugas di Badan Lingkungan Hidup (BLH). Saya dan dia, tidak saling kenal dan belum pernah bertemu sebelumnya. Baru kenal dan bertemu setelah jadi pegawai. Singkat cerita, akhir Juli 2012, dia punya rencana menikah. Ajaibnya –ini keterhubungan yang pertama- calon istrinya adalah mahasiswi yang ternyata adalah anak (dari) sepupu ibu saya yang tinggal di Semarang. Yang lebih ajaib –harap dicatat, ini keterhubungan yang kedua ;D - calon istrinya tersebut adalah teman kuliah adiknya teman satu kantor –yang tempat duduknya hanya terpisah satu meter dari meja saya!. Hebatnya (!) –ini keterhubungan yang ketiga;D - teman satu kantor (yang duduknya hanya terpisah satu meter dari meja saya itu) adalah teman SMA adik perempuan saya. Dan puncak dari keterhubungan itu adalah, ternyata, teman dari BLH itu adalah kakak kelas Adik perempuan saya, waktu kuliah di Teknik Lingkungan UNDIP. Ruarr...biasa!

Episode #3
Ini episode yang sungguh mengagetkan (ajaibnya). Kepala Bidang saya, orang Klaten yang lahir di Tangerang. Seorang insinyur namun punya bakat melucu yang hebring. Ice breaker sejati. Beliau mempunyai seorang istri. Perempuan baik, kelahiran Banjarnegara. Keduanya jelas-jelas orang perantauan yang tidak pernah bertemu, kenal dan berkenalan dengan saya –sampai saya jadi pegawai. Nah -saya sendiri bahkan hampir tidak percaya ini- akan keterhubungan yang terjadi. Ini dia: Istri beliau ini sebelum bertugas di Kabupaten Jepara dulunya adalah pegawai di Kabupaten Tegal. Dan, ternyata beliau adalah seorang atlet tenis. Tahukah panjenengan, beliau adalah orang yang pernah melatih seorang anak muda bernama Setyo Andri. Siapa gerangan si Setyo Andri ini? Dia adalah adik lelaki dari sahabat saya, Setyo Atdi. Usut punya usut, ternyata sewaktu berdinas di Tegal, beliau satu kantor dengan Bapak-nya si Setyo Atdi ini.  Masya Allah...

Saudara sebangsa dan setanah air. Begitu banyak kata ”ternyata.” Benarlah kata orang, ”Hanya diperlukan (maksimal) sepuluh jabat tangan untuk sampai pada person yang kita tuju”. Dunia memiliki keterhubungan yang tidak terduga. Dan, dunia pun benar-benar ”hanya” selebar daun kelor.

Monday, May 14, 2012

LELAKIKU DAN PEREMPUANKU (2)


Part 2: Perempuanku….

September, 19th 2006
Dear Diary,
Hari ini indah sekali. Setelah sekian lama, akhirnya aku bisa menjumpainya. Aih, meski cuma 20 menitan tapi aku seneng sekali. Sorot lampu berpendar indah di permukaan kolam air mancur. Romantisnya...jadi malu! :). Tahu ga Di, hampir aja aku gagal menemuinya. Meski pengen ketemu tapi aku selalu ragu. Kamu tahulah, masih sangat sulit melepaskannya. Tadi pun aku pikir lebih baik ngga ketemu daripada nyesek pas pisahan. Ah...seandainya tidak ada perbedaan itu. Tapi sudahlah, ndak ada gunanya disesali. Kami sama-sama rasional. Biarlah perasaan itu hanya berpendar di mata. Aduh...kok aku nangis ya! Maaf ya Di, kamu jadi basah...

Oh ya, tadi pas mo ketemu aku gugup, deg-degan, en shaky habis. Pokoknya persis kaya’ anak SMA yang jatuh cintaJ. Lebih malah!. Hmmm...dia kurusan sekarang. ”Banyak pikiran”, begitu katanya tadi. Tapi, entah mengapa aku malah suka. Makin ganteng (hehehe, kamu jangan iri yaJ). Apalagi pas dia menghisap rokoknya. Awesome, charming habis :) . Matanya masih teduh, dan yang aku ngga bisa lupa, medhok jawanya itu lho, seksi :D. Sayang, dia lebih banyak diam. Matanya yang lebih banyak bicara, tentang rindunya padaku (suit..suit..J). Cuman, aku pura-pura ngga merhatiin. Aku takut Di. Takut kehilangan rasionalitas. Jadinya aku lebih banyak ngobrolin yang laen. Eh, ampir lupa, tadi aku juga ngasih lihat foto-foto terbaruku. Narsis ya, tapi ga papa, toh dia juga bilang aku cantik kokJ.
Wah, pokoknya 20 menit yang luar biasa. Apalagi pas mo balik dia nyempetin diri nganter sampe parkiran. “Miss U Already,” begitu katanya pas nglepas aku..Oh God aku jadi susah ngomong. Thanks God! Engkau telah membawa garis nasibku untuk mengenalnya. Meskipun Engkau belum memperkenankan “percintaan kami” :( . Sudah ah, TIDAK BOLEH SEDIH! Tapi, yach...bakalan susah tidur nih. Eh sebentar ya Di, aku mo sms dia dulu ;).

Hei, i’m back. Barusan aku sms dia, ”Seneng banget bisa ketemu lagi. Tidur nyenyak ya”. Eh, ngga lama dia balas lho, ”Aku juga seneng. Banget!”. Padahal ini kan jam 2 pagi. Hehehe, ternyata ga cuman aku yang susah tidur ya Di. Ya ampun! besok kan Rabu. Aku ada janji dengan klien di Depok, nih. Mana orangnya rada gimana gitu. Tapi klien kan raja. Mesti dimanis-manisin, meski sepet juga. SEMANGAT..SEMANGAT! :)
Udah ya, besok lanjut lagi. Makasih ya Di, udah nemenin aku. Terus dan selalu. U’re my best friend

To be continued…..