Tuesday, January 29, 2008

tentang sahabat: brown gorilla

Inginnya romantis. Ndengerin yang syahdu mendayu. Biar bisa tersenyum-senyum kecil, sendiri, dan ngga jelas gitu dech. Yach..naikin mood lah! Maklum lagi fallin’ yang bener-bener fall. Ato, kalo kata temen saya biar bisa, ”So Deep, Man..So Deep...” hehehehe. And..entah dari mana datangnya tiba-tiba terpikir lagu ini:

30 menit, kita disini, tanpa suara
dan aku resah, harus menunggu lama, kata darimu…

mungkin butuh kursus, merangkai kata, untuk bicara
dan aku benci, harus jujur padamu, tentang semua ini

jam dinding pun tertawa, kar’na ku hanya diam, dan membisu
ingin kumaki, diriku sendiri, yang tak berkutik di depanmu

ada yang lain, di senyummu,
yang membuat lidahku, gugup tak bergerak
ada pelangi, di bola matamu,
dan memaksa diri, ‘tuk bilang…
aku sayang padamu
aku sayang padamu

mungkin sabtu nanti, ku ungkap semua, isi di hati
dan aku benci, harus jujur padamu, tentang semua ini

jam dinding pun tertawa, kar’na ku hanya diam, dan membisu
ingin kumaki, diriku sendiri, yang tak berkutik di depanmu

ada yang lain, di senyummu,
yang membuat lidahku, gugup tak bergerak
ada pelangi, di bola matamu,
seakan memaksa, dan terus memaksa
ada pelangi…. (pelangi di matamu, jamrud)


Pilihan yang ndak jelek-jelek amat toh? ”Sok romantis lu Qi,” celetuk teman di sebelah kubik, sambil nowel gemezz...[hihi..mau lagi dunk! Hahahaha].

Tapi apa lacur, memori tentang lagu ini memang bener-bener kejam. Jauh-jauh lebih kejam daripada ibukota dan ibu tiri. Ndak percaya? Bayangkan ini:

  • Lelaki gempal, berkulit coklat tend to black, berpenampilan preman, suka bertelanjang dada (ssst....kalo doi gemez, sukanya nete’i, eh salah, salah..maksutnya ngeteki, hahaha).
  • His favourit trouser: celana merah yang mleketet [hihihi...kebayang donk bo, tonjolannya itu lho!, hahaha].
  • Fans berat Jamrud! Sampe-sampe Jamrud jadi OST waktu doi maen di Film Ojek Cinta Plano 99 (huahahaha).
  • Paling jago maen game, sayangnya...kalo maen game paling rajin njerit-njerit ga jelas. Ini sangat mungkin karena saking ”mendarah daging”-nya Jamrud di hati sanubari doi, wakakaka.... Oh iya, sampeyan semua juga mesti melihat bagaimana ”garangnya” beliau ini ketika berdendang mengikuti suara Jamrud yang keluar dari Speker kelap-kelap ala lampu disko yang nongkrong manis di samping PC Ndut-nya, hehehe.

”Duh, tampangnya gahar dong? Galak dong?”
Hahaha, sampeyan salah kalo mikir kayak gitu. Justru disinilah harta karun yang beliaunya ini miliki. Tampangnya ga gahar sama sekali, nggemesin dan mirip pelawak Kadir!

”Huahahahaha...”
”Hush! Kenapa Lu Qi?”
”Ga jadi romantis! Hahahaha...”
”Kok?”
”Habisnya, malah jadi inget Gorila Coklat. Hahahaha”
”Gorila Coklat?????”
”Hahahahahahaha...”


Ps: (1) maaf kalo ucapan selamat menjadi bapaknya aneh begini, habisnya...ga kebayang sih, ente uda jadi bapak aja Ton! Selamat ya, semoga ente dan keluarga selalu dalam lindungan 4JJI. Amien.. (2). Miss U Man, kapan kita bisa kumpul2 lagi? Jadi lajang lagi? Just for one night lah, hahahaha...

tentang sahabat: how to defeat supergirl

(jangan berharap ada kisah heroik lengkap dengan batu krypton-nya ya...)

Saya lupa tepatnya, tapi kira-kira seminggu terakhir, jika ada waktu, saya sebisanya akan menyempatkan diri menengok teman saya. Hitung-hitung menjalin silaturrahim, meskipun kadar silaturrahimnya tipis banget. Maklumlah, Bandung jauh euy, (jadi) nengoknya (cukup) lewat blog (ajah).

Teman saya ini, perempuan lajang yang dari hari ke hari membuat nafsu iri saya bergelegak. Bagaimana tidak, dulu saya pikir dia itu ”cuma” smart, single, punya great job dan easy going. Eh lha kok ya, ternyata (!) jago nulis juga. Kisah kesehariannya dengan entengnya diceritakan dalam rangkaian kalimat yang ”DIA BANGET”.

Dia banget itu:

  • Biasalah, lajanger, perempuan pula (!) (hehehe, mohon di sorry kalo maen gender) temanya ga jauh dari percintaan. Mulai dari: percintaan itu sendiri; pertemanan yang mengarah ke percintaan; persaudaraan yang penuh dengan percintaaan; kesedihan, ke-gregetan, kelucuan, tawa, blushing, dan sebagainya yang mengarah ke percintaan; dating yang mengarah ke percintaan; gombalan-gombalan yang ujung-ujungnya adalah percintaan juga; dan akhirnya berpuluh-puluh lagu bertema pungguk merindukan bulan yang menjadi soundtrack dalam sebuah kisah percintaan
  • Tanpa EYD. Jadinya, sampeyan semua, para pembaca, akan menemukan dengan mudah emotion icons bertebaran di sana-sini. Pokokna bener-bener hebring karena ga takut disemprit polisi bahasa
  • Ngalir ajah. Ini maksutna, ndak ada tedeng aling-aling, smooth, ringan, jadinya enak kalo dikunyah-kunyah :D
    Very emotional (!) namun keseimbangan otaknya terjaga. Ini sekaligus menjadi contoh sahih bagaimana sebuah rumus psikologi (?), ”Perempuan itu mempunyai komposisi 90% hati dan 10% otak. Follow your heart beibeh coz heart never do wrong”, tidak berlaku untuknya! Hajar Bleh!!! :D

Nah, supergirl enough to?

Tapi Anda ndak usah khawatir, dia masih bisa ”dimiliki” kok (Ingat: Supergirl juga manusia). Nih, saya kasih bocoran supaya bisa mendapatkannya (minimal Anda dapat hotline numbernya lah :D) :

  • Be Nice Boy. Ini hanya hipotesis aja, dia sudah cukup aneh, jadi ndak usah yang aneh-aneh. Lagipula ada rumus tidak resmi (karena yang ngerilis hanya saya :D ) : orang ”bengkok” itu cocoknya dengan orang ”lurus”. Nah Nice Boy pasti klop dengan Weird Girl :D
  • Ajak ngobrol tentang nasi goreng, jus alpukat, dan sop iga (tentunya sambil ditraktir!)
  • Relakan diri Anda jadi recycle bin-nya. Terima saja kalo tiba-tiba dia menelpon Anda jam 2 pagi, ngomong ngalor ngidul ga karuan
  • Jangan suka berkata yang aneh-aneh, such as: ”Jeung, jalanan macan tutul, capung degh ike” karena dia sudah cukup aneh :D
    Jangan pernah ngegombal karena pasti kalah kelas. Secara, dia sudah khatam Kamus Buaya Edisi Yang Diperbaharui. Ngga mempan coy! :P
  • Jangan pula pake bahasa melayu kuno, seperti: ”Duhai Puan, elok rembulan tak seelok senyuman Puan” Apalagi nyoba-nyoba nyanyi malaysie punya: ”Engkau bagai air yang jernih; Di dalam bekas yang berdebu; Zahirnya kotoran itu terlihat; Kesucian terlindung jua” Never do this! Sumpeh! Yang ada, Anda akan dikira TKI ilegal yang baru saja melarikan diri dari kejaran polis diraja malaysia
  • Jangan bikin dia marah, SEYEEEM BO! (hih....!!!!)
    And de mos importante: Jangan pernah (!!!) ngomongin mas-mas berdada bidang. Yang ada, dianya bakalan toleh kanan-kiri, nyuekin Anda, trus dengan dengus memburu berkata,”Mana-mana! Mana, masnya!” :D

Nah, jika sudah bisa ngelakuin yang tadi ituh, bolehlah Encik nyanyi ni:

suatu hari nanti
pastikan bercahaya
pintu akan terbuka
kita langkah bersama

di situ kita lihat
bersinarlah hakikat
debu jadi permata
hina jadi mulia

bukan khayalan yang aku berikan
tapi keyakinan yang nyata
kerana cinta lautan berapi
pasti akan kurenang jua (deru dalam debu, iklim)

Oh ya, jangan lupa dan jangan keasyikan. Apalagi berharap dia menyatakan perasaannya kepada Anda. Itu hil yang mustahal. Guys, kalian lah yang kudu’ mengutarakannya. Jika tidak nasib kalian akan seperti Superboy (dalam kisah Superboy and Supergirl, versi saya) berikut ini:
Superboy dah lama menaruh rasa ke Supergirl. Superboy pikir cinta tidak mesti harus dengan kata-kata. Sampai datangnya hujan meteor dari Planet Krypton, tetap tiada kata cinta. Akhirnya percintaan Superboy dan Supergirl tiada pernah terlaksana (hihihi, bener-bener dah, ini kalimat berima yang sungguh- sungguh amboi nian didengarnya :D )

Itu tadi yang di atas Plan A. Jika ndak berhasil, maka berikut adalah plan B-nya :
Tahu Film-nya John Cusack yang Say Anything?. Tahu kan adegan favorit di film tersebut? Yup! Angkat sebuah tape dan puterlah lagu ini (kenceng-kenceng, dan kalo perlu iringi dengan live performance Anda) di depan kamar kos-nya:

ku ingin kau tahu diriku di sini menanti dirimu
meski ku tunggu hingga ujung waktuku
dan berharap rasa ini kan abadi untuk selamanya
dan ijinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
tuk ucapkan selamat tinggal untuk selamanya
dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja (cinta dalam hati, ungu)


Dijamin (eh, ngga jamin dink :P) bakalan bikin hatinya lumer.

Jika tidak berhasil juga, wah berarti memang Anda harus menjalankan The Ultimate Plan: Rajin ke gym. Biar singset, berisi dan....berdada bidang (hih...! kebayang donk bo!). Terus, duh saya ndak bisa. Ndak kuku.... hahahahaha

Pokoknya, selamat berjuang lah. Ingat: Darah Itu Merah Jenderal! (hayah! Hahahahaha.....)

Sunday, January 27, 2008

27 in 27

oh may goodness. pitu likur taun!

Ya 4JJI semoga yang telah lalu tiada yang sia-sia..
Ya 4JJI semoga yang akan datang tidak untuk kusia-siakan
Amien...

Monday, January 21, 2008

dark side #2: telenovela

Ini kisah dua manusia, Pram dan Sabrina. Berjumpa di bangku kuliah ketika Pram masuk semester 5 dan Sabrina..dia baru saja jadi mahasiswi. Sebulan berkenalan, Pram mulai mengenalkan arti cinta (pertama) pada Sabrina, dan Sabrina mengenalkan pada Pram bagaimana seharusnya mencinta.

Dua tahun berjalan, Pram dan Sabrina, menjadi sepasang kekasih. Semua kelihatannya sempurna, hingga di sebuah senja..
Pram: Sab, maaf ya kita ga bisa jalan terus
Sabrina: hah...?!
Pram: Iya, Sab, sepertinya kita harus break
Sabrina: kenapa?
Pram: ada perempuan lain
Sabrina: (tak ada suara, hanya tangis lirih)
Pram: maaf...

Dua hari berikutnya, Sabrina melihat Deena memeluk Pram, melaju di atas sepeda motor.

Di ruang tamu Kos Deena, di malam sebelumnya:
Deena: kamu yakin Pram?
Pram: iya, please bantuin aku ya? Hanya ini caranya agar Sabrina mau putus dariku
Deena: Pram..Pram...kamu memang aneh!
Pram: Dia terlalu baik Dee, aku takut tidak bisa membahagiakannya
Deena: Tapi Pram, Sabrina tau masalah kamu?
Pram: (menggeleng)
Deena: Pram, Pram, Tak kasihankah kau padanya?
Pram: Justru karena aku kasihan dan mencintainya, maka aku menjauhinya
Deena: Terserah kamulah... OK, tapi just one day ya..
Pram: Thanks ya. I owe you much..

Tiga hari selanjutnya, di sore yang mendung, di kamar kos-nya, Pram sedang menikmati secangkir kopi, ketika sms Sabrina datang,”Make it Clear. Kutunggu di Kos sekarang..” .

Mendung menjadi hujan ketika Pram sampai di ruang tamu Kos Sabrina,
Sabrina: Jadi...
Pram: Iya..
Sabrina: Kamu kenapa sih?
Pram: Ngga papa. Aku hanya jatuh cinta lagi. Maaf...
Sabrina: Deena ya?
Pram: (mengangguk)
Sabrina: Sejak kapan?
Pram: Ngga tau, semuanya tiba-tiba
Sabrina: Tapi aku...aku ada salah kah? (terdengar mulai menahan isak)
Pram: Kamu ga salah. Aku yang salah, karena jatuh cinta lagi. Maaf ya Sab, aku tau aku egois sekali, tapi aku ga bisa bo’ong, aku jatuh cinta.
(hujan turun semakin deras, Pram dan Sabrina terpaku dalam diam)
Pram: Sepertinya aku mesti pulang. Maaf...
Sabrina: (menahan tangis) semoga kamu bahagia..

[kau sempat ucapkan pisah
saat kuberanjak pergi
tapi perasaanku tak berpaling darimu

tahukah kamu
semalam tadi
aku menangis
mengingatmu, mengenangmu (menangis malam, audy)]


Di teras kos Sabrina, di bawah hujan, Pram mendesah lirih, ”Semoga kamu bahagia Sab. Maaf ya..”

[dan
perlahan kau pun
lupakan aku mimpi buruk mu
dimana telah ku tancapkan duri tajam
kau pun menangis menangis sedih
maafkan aku

dan
bukan maksud ku
bukan ingin ku melukaimu
sadarkah kau di sini ku pun terluka
melupakanmu, menepikanmu
maafkan aku (dan, sheila on 7)]


Hujan turun semakin lebat, mengantar perpisahan Pram dan Sabrina

Waktu berputar, 2 tahun berlalu.
Di sebuah cafe, Pram menatap lekat Kezia
Pram: Maaf Ya..
Kezia: Kenapa sih Pram? Aku salah apa?
Pram: Kamu ga salah. Aku kok masalahnya
Kezia: Ngomong dong!
Pram: Aku ga cukup yakin dengan hubungan ini
Kezia: Kenapa?? Oh...Siapa namanya? (suaranya meninggi)
Pram: Ngga ada siapa-siapa. Like I Said, aku ga cukup yakin dengan hubungan ini
Kezia: Iya, tapi kenapa?
Pram: Maaf Kez, aku ngga tau kenapa. Tapi itu yang kurasa. Maaf...

Pram beranjak dari kursinya, meninggalkan Kezia yang terisak. ”Maaf Kez, kamu terlalu baik untukku. Aku tidak cukup yakin bisa membahagiakan kamu,” lirih batin Pram

Malam beranjak larut, ujung jari Pram menekan sebuah nomor
(sebentar, terdengar suara John Mayer):

you want love?
we'll make it
swimming a deep sea of blankets
take all your big plans and break 'em
this is bound to be a while
your body is a wonderland
your body is a wonder (i'll use my hands)
your body is a wonderland
damn baby
you frustrate me
i know you're mine all mine all mine
but you look so good it hurts sometimes (your body is wonderland, JM)


Dee: Iya Pram. Ini jam 12 kangmas..!
Pram: hehehe..sorry ganggu
Dee: Alah..Bukan sekali ini kan kamu ganggu aku, kenapa lagi?
Pram: Kezia..
Dee: Jangan bilang kalo kamu putusin dia gara-gara stupid thing kayak Sabrina dulu?
Pram: Sepertinya ...
Dee: Pram..Pram..gini deh, duh, mesti berapa kali sih?!
Pram: Sorry ya!
Dee: Ya sudah, kamu tidur sana. Besok, meet me di Cafe Becak, lunch time OK.
(klik dan telpon pun terputus)

Dee sudah bersiap meneruskan tidurnya ketika Pram mengirim sms, ” Bingung Dee. Ketakutan itu...datang dan datang terus.. Aku takut kalo dalam perjalanan kami selanjutnya aku akan melukainya, membuatnya menangis...”
(”Fyuh...,” Pram menarik napas berat).
Di seberang, Dee menekan HP. Sebuah sms terkirim,”Yaa... Pram, trust me, ketakutanmu itu sungguh-sungguh ga beralasan.. Nite. CU tomorrow

6 purnama setelah itu
Pram baru saja pulang dari menikmati secangkir coffe latte hangat bersama rekan-rekan kerjanya, ketika sebuah sms datang: ”Pram, doain aku ya, lusa aku menikah. Kuharap kamu bisa datang-Sabrina”
(Malam itu, sesak napas menyerang Pram...)

Pagi, matahari bersinar cerah ketika Pram menekan sebuah nomor yang sudah 2.5 tahun tidak ditekannya
Pram: Halo, Sabrina? (nada gugup terdengar jelas)
Sabrina: Hai..Pram. Apa kabar?
Pram: Baik. Maaf ya, sepertinya tidak bisa datang
Sabrina: ga papa kok, yang penting doa restunya
Pram: Iyalah. Ohya, siapa lelaki yang beruntung itu?
Sabrina: Oh..Namanya Ken. Hanya lelaki biasa. Ngga kayak Pram yang melegenda. Hahaha
Pram: hehehe..bisa aja. Ehm..Sab..ehm..
Sabrina: Iya..
Pram: Maaf ya, karena pernah nyakitin kamu
Sabrina: Sudahlah Pram...(nadanya melemah)
Pram: I really sorry. Aku jahat banget ya
Sabrina: udahlah..oh ya gimana kabar Deena?
Pram: Oh, dia sekarang di Makassar
Sabrina: Kamu...maaf..masih??
Pram: Deena? Sudah ngga...(lirih)
Sabrina: Maaf ya..
Pram: Ga papa..ya sudahlah..Met berbahagia ya...
Sabrina: makasih ya...
(dan klik, telpon pun terputus)
(Pram tercenung, ”Maaf ya Sab, untuk semuanya. Semoga kamu bahagia, selalu!”)
(diujung yang berbeda Sabrina menangis lirih, ”Semoga ada kehidupan kedua untuk kita, ya Pram!”)

Day passing day, setahun lewat
Pram masih menikmati sinar matahari pagi yang menembus dinding kaca kantornya ketika telponnya berdering
Pram: Duh, siapa ya? (di layar Hp, terlihat sebuah nomor +62813xx)
+62813xx :Halo, Pram?
Pram: Iya, siapa ya?
+62813xx: Sabrina, Pram!
Pram: Ya Allah. Apa kabar?
+62813xx: Baik. Gimana, kamu udah merit belum?
Pram: Yailah, kamu Sab. Lama ngga nelpon, sekalinya nelpon tanya kapan kawin? Ndak ada yang lain apa?
+62813xx: hihihi...sorry, sorry..Gimana, kamu baik kan?
Pram: Cerah banget, secerah matahari. Hahaha
+62813xx: hahaha..eh, mo kasih tau, kapan maen ke Bali? Ada ponakan yang nunggu lho?
Pram: Hah, udah punya anak? Berapa bulan? Sapa namanya? Kok baru kasih tau?
+62813xx: hehehe...baru 1 bulan, perempuan. Eyangnya kasih nama: Gischa Kanahaya
.....(dialog terus berlanjut)
Pram: Eh, maaf ya Sab. Aku mesti do something
+62813xx: Oh ya, ndak papa. Ok, gutlak ya. Bye. Jangan lupa buruan kawin. Hahahahaha
(dan klik, Pram menutup telpon, ”Terima kasih Tuhan, sepertinya dia telah bahagia”)

Untuk sesaat, Pram terdiam. Tak sadar ditekannya nomor Deena. Di sana terdengar:

aku mau mendampingi dirimu
aku mau cintai kekuranganmu
selalu bersedia bahagiakanmu
apapun terjadi
kujanjikan aku ada (aku mau, once)

Batin Pram bergolak, ”Apakah memang ini jalanku. Meninggalkan orang-orang yang kusayangi, agar mereka bisa (lebih) bahagia?”
(Thanks to: "Mamanya" Raka, Pram & Sabrin karena dah kasih ijin pinjam nama :D )

letters for mamah

Mah..
Maafkan aku
Untuk semua ketidakmengertianku
Betapa berartinya dirimu
Bagiku..

Mah..
Aku merengungi hari
Di temani D’Cinnamons
Sungguh-sungguh..I Wanna Give You More & More
I Love You...

Friday, January 11, 2008

sammy...

Ngga tau darimana dan bagaimana ceritanya tapi semua homo sapien yang kukenal yang bernama SAMUEL bla..bla.. PASTI nama panggilannya ”SAMMY.” Mleset-mlesetnya ”SAM” tapi itupun jika dipanjangin, jadinya tetep ”SAMMY”.

Pun demikian dengan NOVI/NOVA..apapun lah, yang dimulai dengan N.O.V. dan asal cowok (!), bisa dipastikan dipanggil ”NOPEK.”

Eh satu lagi, ”MEEWA” (dibaca dengan nada manja: MIIIW..WAAA...). Kalo ini nemplok di cewek yang punya nama MIRA.

the unspoken love

dada berdesir
jantung berdegup kencang, berlompatan
muka bersemu merah
terbata dalam kata

itu aku, dek..
ketika melihatmu pertama kali, kedua kali, dan yang ke kali-kalinya.
jangan bosen ya..
aku mencintaimu... ;)

Wednesday, January 9, 2008

alarm-alarm kesadaran

Nama: Dadang
Umur: 42 tahun
TTL: Garut, xx-xx-65
Status: Menikah, 2 anak
Pekerjaan: Pemulung

Nama: Bedjo
Umur: 27 tahun
TTL: Kebumen, xx-xx-80
Status: Lajang
Pekerjaan: Tukang Siomay

Nama: Babah
Umur : 47 tahun
TTL: n.a.
Status: Menikah, 5 anak
Pekerjaan: Tukang Sol Sepatu

Ketiganya kutemui di waktu yang berbeda. Ketiganya adalah alarm kesadaran bahwa hidup adalah perjuangan. Mengajariku tentang lantunan syahdu syukur...

Tuesday, January 8, 2008

Qee & Zee

2nd Chapter: SMP
Tidak ada lagi Zee. Zee pergi ke luar kota. ”Bapaknya dipindah tugas ke Surabaya,” begitu suara burung yang datang ke telinga Qee.

”Zee. Z.E.E.” Qee mengeja nama itu dengan sepenuh hati ketika Guru Bersanggul yang mengajar kelas Inggris memintanya mengeja sebuah nama.
”Who is Zee?”
”Ndak tahu Bu. Datang begitu saja”
”Speak in English, Please!”


[”Zee..di mana kamu?” keluh Qee dalam hati]

(Di saat yang bersamaan di Surabaya. Dua ABG berjalan di keramaian Mall, bergandengan. Mereka: Zee dan Boo).

dark side #1

Seminggu lalu, saya bergelut dengan lambung yang terluka. Muntah menjadi menu wajib setiap malam, selama (kira-kira) 3 hari. Akibatnya badan lemes, dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tapi, Alhamdulillah, Tuhan Maha Baik, di hari keempat jempol saya mulai dikasih sehat, jadi bisa sms-an, terutama dengan Si Pacar :D

Di malam kelima, saya mendapati diri sedang ”dimarahi” oleh seorang teman. Masalahnya, bahkan dalam sms-an pun, saya (kata teman tadi) suka sekali mengalihkan bahan pembicaraan ketika mulai mengarah ke masalah pribadi (saya). ”Berasa diri ini tidak penting!” sungut sang teman.

Saya jelas tidak enak hati membacanya. Saya pun berkelit sana-sini. ”Emang tidak pantas untuk dimengerti kok,” balas saya lewat sms, ketika dia mengeluhkan sikap saya yang seolah tidak memberi ruang baginya untuk bisa ”lebih memahami” saya.

Seminggu dalam diam..

Sore tadi, saya membuka kotak memori, di sana ada coretan lama:

tahu apa kau tentang cinta
sementara kau tak pernah membagi duka
tahu apa kau tentang cinta
sementara yang kau beri hanya air mata bahagia?


Maaf ya, tiada maksud....

Thursday, January 3, 2008

pulang...

Di sebuah bis, dua minggu kemaren.

Opo iki seng jenenge
Wong kang lagi ketamon asmoro
Roso ora biso lali
Isuk, awan, wengi, tansah mbedo ati..

(Beginikah rasanya, ketika cinta menyapa [datang mengunjungi hati]? Siang-malam, bayang[mu] hadir selalu)

Matur nuwun Gusti, kulo wangsul...

satu sayap #2

aku meniti diam, berharap, menghantarku padamu di ujung sunyi
aku tahu kok, meski rasa ini pasti, kau tak kan pernah mengerti

tanpa tanda petik, tanda seru, apalagi tanya
aku mencintaimu...

satu sayap #1

aku ”jatuh cinta” lagi.

(kadang berpikir, adakah Cupid dendam pada diri ini?)