1st Chapter: SD (Part 2)
Seminggu setelah itu, di sekolah, tidak terdengar lagi jeritan anak perempuan yang menangis karena dijaili Qee. Zee, yang bintang kelas, telah mengubah Qee.
Dua bulan berjalan, di tengah-tengah upacara bencera, enam murid berdiri di tengah lapangan, dua diantaranya: Qee dan Zee.
”Kami bangga. Kalian adalah yang terbaik di kelas masing-masing. Saya harap semua yang ada di sini bisa meniru prestasi mereka” Nada puas dan bangga terdengar dari mulut Pak Kepsek
”Akhirnya, aku bisa berdiri di sampingnya,” lirih hati Qee.
[Semua itu tidak penting baginya. Hanya Zee dan Zee]
Dua bulan berjalan, di tengah-tengah upacara bencera, enam murid berdiri di tengah lapangan, dua diantaranya: Qee dan Zee.
”Kami bangga. Kalian adalah yang terbaik di kelas masing-masing. Saya harap semua yang ada di sini bisa meniru prestasi mereka” Nada puas dan bangga terdengar dari mulut Pak Kepsek
”Akhirnya, aku bisa berdiri di sampingnya,” lirih hati Qee.
[Semua itu tidak penting baginya. Hanya Zee dan Zee]
”Aku, Qee” Qee menjulurkan tangannya ke arah Zee.
”Zee” sahut Zee pendek
No comments:
Post a Comment