Sudah dua hari
ini, wajahnya menghilang dari pandanganku. Padahal, biasanya, tanpa diundang,
dia akan datang. Menghampiriku untuk kemudian menggodaku. Meski seringkali
kuacuhkan, tapi dia seperti tidak pernah berhenti. Datang, lagi dan lagi. Dan,
kini, aku bernapas lega.
Ini hari ke-7. Berarti
genap seminggu. Wajahnya benar-benar menghilang. Aneh, seperti ada yang hilang, ”Jangan-jangan…aku mulai naksir,” pikirku.
Tapi kutepiskan jauh-jauh, ketika terbayang tingkahnya yang –oh God, ampuni aku
karena mencela ciptaan-Mu- njilehi tenan,
”Duh, amit-amit...jangan sampai deh!”
Hari ke-8. Wokeh...aku menyerah. Aku kangen. Aku
memang butuh dia. Kuambil ikan di kulkas. ”Pus..pus..meong..meong,” ucapku
menirukan suara kucing, memanggilnya. Tidak ada reaksi. Padahal biasanya, dia
akan datang begitu mencium bau ikan di rumah ini, di jam segini, 7 pagi.
Cemplon, kamu
dimana....???
No comments:
Post a Comment