Wednesday, September 26, 2007

belum ketemu judulnya #1

”Aku capek Mas! Aku kan cuma manusia biasa!” ujarnya sambil terisak di bahuku
”Iya, manusia biasa. Mas tahu kok!” kataku sambil membelai kepalanya. Berharap bisa sedikit memberi sedikit ketenangan.

Ini bukan yang pertama kalinya dia terisak di bahuku. Hari ini, di ruang tamu, genap sudah dua setengah tahun, bahuku ini kurelakan untuk menjadi tumpahan air matanya. Dan aku semakin mencintainya. Gizcha, gadisku kecilku.

”Kamu sudah makan Mas”
”Sudah, tadi di jalan. Kamu laper ya?”
”He’eh”
Hidungnya yang kecil masih berwarna merah ketika kuusap
”Kumasakin, mau? Bakmi Jawa ala Mas Ganteng-mu iki, gelem ora?”
Gelem, tapi gendong ya”
Tangannya bergerak cepat, melingkar di tubuhku. Kucium keningnya
Supergirl kok alemane ngalahne kucing”
”Ah...dah dibilangin, ndak suka jadi supergirl

Aku tersenyum. Muka merajuk itu terlihat begitu memesona..

(Obrolan pun bergeser setting ke dapur dan ruang makan)


Note:
gelem ora : mau tidak?
gelem : mau
alemane : manjanya
ngalahne: ngalahin

No comments: