Friday, October 26, 2007

stress

Saya stress. Itu kata stress’ test pack-nya seorang teman kantor. Saya kemudian membaca petunjuk menghilangkan stress di bagian bawah alat itu: Tarik napas; rileks-kan diri dan pikiran Anda; lakukan gerakan-gerakan ringan dan pijatan ringan di kepala; jika perlu, dengarkan musik untuk membantu proses relaksasi. Lakukan berulang-ulang hingga Anda merasa pikiran Anda sudah tenang kembali. Jika sudah, silakan lakukan test ulang.

Naasnya, meskipun sudah melakukan semua petunjuk, hasil test-nya tetap sama: saya stress (!). Saya yang merasa baik-baik saja, ngeyel, ga terima dikatakan stress –meskipun oleh test pack- mengulangnya lagi. Tiga kali (!). Tapi, test pack itu tetap bergeming, hasilnya sama saja: saya stress.

Untuk beberapa saat saya mengambil napas. Lebih panjang dan lebih pelan dari biasanya. Maklumlah, hasil ini membuat pikiran saya jadi ”stress”. Selesai itu, saya bolak-balik test pack-nya. Mencari petunjuk yang mungkin terlewatkan. Dan, ya oloooooo....ternyata oh ternyata, stress’ test pack ini bekerja berdasarkan suhu tubuh. Makin dingin, makin strees. ”Oalah, pantes aja. Lha gimna ga dingin, blower AC tepat berada di atas ubun-ubun,” pikir saya.

Akhirnya, untuk meyakinkan diri, saya mencari ruangan yang sedikit hangat. Setelah melakukan sedikit SKJ (Senam Kesegaran Jasmani), saya pun melakukan tes ulang. Hasilnya...Alhamdulillah, saya tidak stress.

kiat agar tidak stress
Saya pernah membaca artikel tentang stress. Hanya saja kebanyakan lebih ke ”mengobati” daripada ”mencegah.” stress. Nah, beberapa waktu yang lalu saya beruntung menemukan sebuah artikel menarik. Ditulis oleh Cak Nun di sebuah koran nasional. Kata budayawan Yogya ini, ”Stress itu seperti mahluk hidup. Untuk mencegahnya datang, ya, jangan beri di ruang untuk hidup”.

”Gampang to?” :D

No comments: