Thursday, August 30, 2007

Manusia dan Misteri Sebuah Rasa

Pertama, rasa datang. Dua manusia, dilanda perasaan berdebar. Surat, telephone, sms, chatting, email, bahkan salam melalui seorang teman pun sepertinya tidak bisa menghentikan rasa yang membawa rasa ingin bertemu, mendengar, melihat, atau bahkan hanya sekedar mengetahui, ”Dia sedang ngapain ya?”

somebody please stop the moon from falling down
coz i’m falling in love tonight (tompi)

Kedua, rasa semakin dalam. Dua manusia semakin tak kuasa menahan rasa. Rasa pun menggerakkan bibir untuk mengucap kata sayang, cinta dan setia. Dua manusia pun kini semakin terikat oleh rasa.

I'll stand by you
Won't let nobody hurt you
I'll stand by you
Take me in, into your darkest hour
And I'll never desert you
I'll stand by you (i’ll stand by you, rod stewart)

Ketiga, rasa berganti rupa: ada bosan, benci, setia, komitmen...
Menjadi bosan, rasa pun pergi
Menjadi benci, rasa menutup semua kenangan indah, berganti dendam berkepanjangan
Menjadi setia, rasa mengikat dua manusia semakin dalam
Menjadi komitmen, rasa mengikat dua manusia sampai di ujung usia...

Ah, rasa tak pernah sama.... urutannya bisa jumpalitan tak karuan, belum lagi jika memperhitungkan variabel-variabel turunannya...

No comments: