Wednesday, December 17, 2008

Hangatnya Hati Sang Biker (Trilogi Biker Beginner: 2)

Saya pernah melakukan survei kecil-kecilan, lewat sms. Pake purposive sample: orang-orang yang saya anggap kenal cukup tahu, ”Siapa sih Taqi?.” Pertanyaannya simple –nyontek sms teman- ”Deskripsikan Taqi dalam Satu Kata”

Ada 10-an orang yang saya kirimin. Tapi tak sampai separuhnya yang menjawab. Maklumlah, saya melakukan survei pada Pkl 00.00 WIB –hehehe, mumpung gratis sms-an.

Macem-macem, tapi yang paling saya inget adalah jawaban dari seorang sahabat di Tegal. ”ANEH” dia menuliskannya dengan huruf kapital. Seolah pengen menegaskan bahwa memang anehnya saya itu aneh yang tidak biasa –hmm, emang ada ya, aneh yang biasa? :D

Untuk beberapa lama, saya merasa kebingungan. Dimana anehnya?

==
”Hihihi, baru liat ada yang kayak kamu deh!” ujar seorang teman ketika kami pulang bersama
”Kenapa?”
”Aneh aja!”
”Kok?”
”Iya, bisa-bisanya ngapalin plat nomor”
”Emangnya kenapa?”
”Ya aneh aja. Hihihi..”

Saya ingat. Saya sudah hapal kode-kode wilayah dalam plat nomor sejak SD. Dan memasuki masa kuliah, ketika secara resmi ”dipasrahi” bapak untuk membawa motor sendiri, kebiasaan saya mlototin plat motor tidak susut. Dari sekedar melihat kode wilayahnya, sampe bener-bener ngapalin nomornya. Dan, paling sering saya lakukan ketika mudik bersepeda motor Semarang-Jepara, dua minggu sekali.

Semarang-Jepara, jaraknya lumyan, kira-kira 100 km-an. Biasa saya tempuh dalam waktu 2 jam-an. Selama perjalanan, saya seringkali merasa kesepian. Dan entah mengapa, rasa kesepian itu hilang ketika saya mendapati ada motor, mobil, bus atau truk yang ber-plat K. Perasaan itu bahkan menjadi ”hangat” kalo di belakang K itu ada huruf C atau L. Saat itu, saya langsung merasa bahwa saya sedang tidak (pulang) sendirian. Ya, K itu itu kode wilayah eks karesidanan Pati, sedang C/L adalah kode untuk Kab. Jepara. Tempat saya pulang.

Di Jakarta, kebiasaan ini tidak berubah. Bahkan makin menjadi. Tidak sekadar kode wilayah yang saya liatin, tapi juga nomornya, saya apalin. Dan ini biasanya saya lakukan kalo mendapati motor/mobil yang ugal-ugalan. Saya -ini nih kalo kebanyakan baca Trio Detektif-nya Hitchcock & Lima Sekawan-nya Blyton waktu SD- selalu teringat cerita-cerita detektif dimana ada sebuah peristiwa kriminal, kemudian clue awal yang dicari adalah: Plat Nomor! Dan dalam pikiran saya, kalo polisi butuh apa-apa, saya bisa seperti Jupiter Jones yang punya daya ingat ”super.” :D

Di Jakarta, tidak hanya Plat K yang membuat saya ”hangat.” Asalkan tidak B –kode Jakarta- saja sudah cukup. Biasanya, kalo melihat sebuah plat daerah, D, misalnya, saya kemudian akan membayangkan seorang teman yang berasal dari daerah itu. Mengingat hal lucu yang terjadi di antara kami.

Seperti siang itu, saya berimpitan dengan sepeda motor ber-plat GF. Ingatan saya langsung terbang pada seorang teman yang: kurus, terkesan lusuh, dan wajahnya itu lhoh. Hm..penuh welas asih..maksudnya, wajahnya memelas, mengundang belas asih. Hahaha...

”Teach me master,” itu kalimat kedua yang akan meluncur setelah ”Hi atau piye kabare?” setiap kali kami bertemu, pasca lulus kuliah. Dia ini, selalu dan –sepertinya- akan selalu begitu. Maklumlah, meskipun perkenalan kami dengan PS 2, berbarengan. Akan tetapi, dia nyaris tidak pernah bisa menang jika beradu teknik dan skill jempol di arena PS.

Saya ingat betul pertemuan terakhir kami. Waktu itu, Stadion Camp Nou masih diguyur hujan rintik-rintik ketika sebuah tendangan bebas melengkung yang sangat indah dari Andrea Pirlo merobek jala Victor Valdez. Sebuah tendangan bebas yang berhasil membuat pendukung Barcelona sontak terdiam. Camp Nou jadi sunyi. Sang teman pun hanya bisa menangisi nasib, melihat Barcelona-nya kembali takluk di tangan Milan-nya Taqi The Great :D

Mengingatnya, senyum kecil saya langsung terkembang. Dan itu, bisa membuat mood berkendara saya naik.

==
Kira-kira, cerita di tengah tadi nyambung ga dengan cerita di awal? Kalo menurut saya sih, nyambung banget. Jadi, aneh kan?
Kikikiki....

2 comments:

Anonymous said...

TAI KUCING...!!! Tax, kamu memutarbalikkan fakta!!! You're freak, a real freak.

kretek kembar said...

hahaha.. itu moment of truth bos. Durian Raya 79, Pre Fajar's Wedding (kayaknya..)