Wednesday, December 17, 2008

magnet kuat bernama CPNS

”Eh, Mas..!” sapa perempuan muda berkacamata sambil tersenyum manis
”Mas..!,” timpal perempuan (yang tak kalah muda) di sampingnya
Senyum yang tak kalah manis juga terlukis dari bibir perempuan muda di sebelahnya lagi. Total jendral ada 4 gadis muda yang melemparkan senyum manis ke saya. Dan, mengingat bahwa senyum itu sebagian dari iman (hayah, cari pembenaran ceritanya), saya pun membalasnya, tersenyum semanis mungkin. Dalam hati, ”Perasaan belum buka cabang Taqi Fans Club di Jepara, kok? Mayan, mayan.... prospektif nih” :D

Masih dengan mesam-mesam dalam hati, saya berjalan pelan. Mata saya memelototi dudukan Stadion, mencari nomor Tes saya.
(Ohya, ini ceritanya saya sedang ikut tes CPNS di Jepara. Formasi: Perencana. Kursi yang tersedia: 1, yang terdaftar sebagai peserta tes 22. Jadi peluang saya, 4-5%. Insya 4JJI. Bismillah, bisalah. Amien)

Kembali ke mata saya yang melotot. Eh salah, maksud saya, kembali ke cerita di awal.

”Hey, melu juga to Mas!,” ucapan ini disertai sebuah tepukan di bahu mengagetkan saya. Saya spontan menoleh. Di belakang, saya mendapati Johan, adik kelas di Plano Undip.
”Heeh,” jawab saya singkat untuk kemudian bertanya, ”Kenal mereka ga?” Mata saya bergerak menunjuk ke arah deretan gadis-gadi muda.
”Halah, kuwi cah Plano 2003,” jawabnya ringan

Obrolan kami kemudian berlanjut dengan ringan. Sedikit basa-basi, bertanya kabar. Mata saya sesekali berkeliling. ”Kenalilah lawamu, maka kamu sudah memenangkan separuh pertempuran,” itu sebuah petuah bijak dalam buku yang pernah saya baca.
Melihat mereka, gadis-gadis muda itu, saya merasa menjadi Highlander. Secara, 99 Bo! Tapi, benarlah kata papatah, ”Di atas langit masih ada langit.” Tak jauh dari tempat duduk, di sebelah kiri, tak lama setelah menyiapkan peralatan tes saya mendapati dua orang Plano 97. Alhamdulillah...! :D

**
Tepat Pukul 09.00 Tes dimulai. Membaca soal pertama, optimisme yang saya bangun sedari Jakarta sedikit meluntur. Ini soal Tata Negara, kira-kira begini bunyinya: ”Sebagai Falsafah Hidup, Pancasila mengandung makna?” Ya Allah...! Saya beringsut ke nomor dua: ”Orde Lama ditandai dengan ketidakjelasan hubungan antarlembaga, seperti?” Robbii...! Sekelebat lalu, saya teringat sms seorang teman, ”Nek meh tes, yo kudu sinau. Wong aku wae, nek dilawanke cah baru lulus SMA wae kalah kok!”

Seketika, dalam hati, saya langsung berucap syukur sekaligus berterima kasih kepada teman tadi. Saya tidak boleh menyerah. Saya langsung memutar ulang memori saya yang semalam saya ”refresh” dengan belajar kisi-kisi soal semalaman suntuk.

Pukul 11.30, saya selesai mengisi semuanya. Setelah berdoa, saya menghela napas sesaat. Saya himpun kembali kesadaran. Mata saya kembali berkeliling. Setengah sadar saya melihat beribu orang ada di sana, berjibaku untuk sebuah pekerjaan bernama CPNS. Ketika kesadaran saya pulih seratus persen, saya semakin yakin: (Tes) CPNS memang magnet yang sangat kuat!

2 comments:

Anonymous said...

ada apakah di balik keinginan menjadi pns? gajine sitik, dan pasti jauh dibanding salary yg km dpt sekarang. korupsine juga nggilani (sayangnya, itu bener...), dan otak menjadi kurang terpakai, karena kreativitas sangat dibatasi, bahkan cenderung dipasung. kayanya aku pernah sms koen tentang hal ini yah.
kalo aku sih cuma satu motivasine, pengen sekolah lagi yang gratis. dan aku bersedia untuk sementara ngorbanin idealismeku untuk hal itu (sekolah mahal banget, sucks...)

kretek kembar said...

pengen ganti seragam :D