Saturday, November 2, 2013

Wrap Up


”Ah, andai putaran waktu bisa dilulang kembali.” Sebuah kalimat klise tentang keinginan untuk mengubah apa yang telah lewat.
Waktu telah berjalan. Kurang lebih setahun, blog ini kubiarkan suwung. Kosong, kotor, dan tak terurus. Kelebatan waktu melenakan. Membuatku melupakan betapa blog inilah yang ”menyelamatkanku” dari bising kehidupan. Membawaku pada keindahan sebuah sunyi. Membawaku pada sanctuary.

kugariskan siluet kenangan
tak tebal, tapi cukup untuk membuatku sadar bahwa ada janji yang tak tertepati
==

Alhamdulillah, rasanya tidak ada kata yang pantas diucapkan untuk mengawali rangkaian peristiwa setahun yang telah terlewat. Tulisannya akan kubuat garing dan datar. Mau gimana lagi, hehehe. Inilah Wrap Up.

1.        HP kecemplung kolam
Malam pertama pelatihan di P2PFNI Ungaran–aku masih bingung, kenapa ini ga disingkat jadi P3FNI aja ya?
Waktu itu, P2PFNI sedang direhab, jadi ada beberapa spot yang gelap. Dan, begitulah, sodara-sodara, dengan sukses, aku nyemplung kolam. Alhamdulillah selamet, kecuali HP. Sejak saat itu, entah kenapa, model vibrate pada HP Nexian Tap-ku selalu on. Akibatnya, batrei menjadi mudah drop. Hiks, padahal ada banyak  disana. Hiks (lagi) terpaksa nyisihin rupiah, nabung, buat cari penggantinya...

2.        (semoga tidak) kehilangan teman
Pekerjaan asistensi Rencana Detail Tata Ruang mencapai peak. Aku tidak mau membahasnya lebih jauh. Aku dimaki dan disudutkan. Aku letih. Kuputuskan untuk nyingkrih pelan-pelan dari draft Rancangan Perda itu. Egoisme para petinggi itu...sigh, aku masih berharap bahwa makian teman itu, sudah sampai disitu saja. Aku berharap aku tidak kehilangan pertemanannya

3.        Beasiswa Bappenas
Juli 2013
Bappenas merilis adanya beasiswa untuk PNS di lingkungan unit perencana. Nah, karena sekolah adalah salah satu privilege PNS (baca ini), maka kesempatan emas ini tidak akan kulewatkan. Kuteliti syarat-syaratnya. Yup, ini dia jurusan yang cocok: Double Degree UNDIP-Perancis, Jurusana Perencanaan Wilayah dan Kota. Bismillah..
28 September 2012. 
Batas akhir pendaftaran. Alhamdulillah, semua uda kelar dan aku tinggal menunggu panggilan tes.
Oktober 2012. 
Kusapu pandangan di halaman Gedung B Jurusan PWK UNDIP. Ada kurang lebih 200 orang yang akan mengikuti TPA di Rayon Semarang. Beberapa wajah familiar kujumpai. Mereka adik-adik kelasku. Bismillah, aku bisa! Mantra itu kuucapkan berkali-kali. Ya, sejak pendaftaran, aku menyisihkan waktuku, setiap sehari untuk belajar TPA, meskipun cuma membaca ringan. Dan puncaknya, semalam aku begadang mengulang mengerjakan soal-soal TPA. Dont push your luck too far. Aku mesti ikhtiyar, urusan selanjutnya, biarlah ALLAH Ta’ala yang mengurusnya. Sekira dua minggu kemudian, Alhamdulillah, lolos TPA, lanjut TOEFL.
November 2012. 
Pola yang sama kuulang. Aku sisihkan waktu setiap hari untuk belajar TOEFL. Tinggal menunggu...
Februari 2013
Kabar gembira itu datang. Aku diterima di Magister Ekonomika Pembangunan UGM. Meskipun ”meleset”, namun aku tetap men-syukurinya. Karena aku yakin ini jalan terbaik dari ALLAH Ta’ala.

#Tips dan Trick
Dengan keterbatasan kemampuan dan waktu, imho, TPA memang di-setting untuk tidak bisa diselesaikan full. Pun demikian dengan TOEFL. Honestly, ada sekira 20-an soal yang tidak bisa kukerjakan, namun aku memilih untuk tetap mengisi. Tips dan trick-nya, isilah soal-soal yang tidak bisa itu dengan pilihan yang seragam. Misal kalo A, ya isi A semua, kalo B ya B semua, dst. Logikanya dari 1-20, pasti ada yang A/B/C/D/E. Jangan ngacak, misal no. 1 A, trus 2 B, dst. Too risky. Imho, jika ngacak, peluang untuk ngepasi jawaban yang tepat mengecil. Gambling sih, tapi tetep logic, right? ;)

4.        Sesak napas
Ini bukan bahasa kiasan. Akumulasi tekanan pekerjaan membawaku bed rest di RS//
Sebuah malam, di bulan oktober. Entah kenapa, tiba-tiba malam itu, kurasakan napasku sesak. Panic. Before getting worst, kularikan sepeda motor ke RSUD Kartini, masuk UGD. Setelah empat hari, aku dirujuk ke RSUP Karyadi Semarang untuk menjalani test Echo. Diagnosa dokter, aku terlalu tegang dan kecapekan. Aku pikir, ini akumulasi. Ya, ini adalah saat dimana ”ribut-ribut” surat RDTR itu. Sekeluar RS, aku pun memutuskan: Enough is enough!


5.        Mulai Kuliah S2
Yup, per 2 September 2013 aku mulai kuliah. Suwer... dari pengumuman, aku uda ga sabar menunggu momen ini. Momen untuk ”lari” dari rutinitas kantor yang ”melelahkan jiwa.” Dan yang terpenting, momen untuk tholabul ’ilmi lagi.
Hehehe...akan ada sesi khusus untuk episode ini. Doakan ya bisa rajin nulisnya. Fighting! Hayah! Apa coba ;)

No comments: