”Ah, andai putaran waktu bisa dilulang kembali.” Sebuah kalimat klise tentang keinginan untuk mengubah apa yang telah lewat.
Waktu telah
berjalan. Kurang lebih setahun, blog
ini kubiarkan suwung. Kosong, kotor,
dan tak terurus. Kelebatan waktu melenakan. Membuatku melupakan betapa blog
inilah yang ”menyelamatkanku” dari bising kehidupan. Membawaku pada keindahan
sebuah sunyi. Membawaku pada sanctuary.
kugariskan siluet kenangan
tak tebal, tapi cukup untuk membuatku sadar bahwa ada
janji yang tak tertepati
==
Alhamdulillah,
rasanya tidak ada kata yang pantas diucapkan untuk mengawali rangkaian
peristiwa setahun yang telah terlewat. Tulisannya akan kubuat garing dan datar.
Mau gimana lagi, hehehe. Inilah Wrap Up.
1. HP kecemplung kolam
Malam pertama pelatihan di P2PFNI Ungaran–aku masih bingung, kenapa ini ga disingkat jadi P3FNI aja ya?
Waktu itu, P2PFNI sedang direhab, jadi ada beberapa spot yang gelap. Dan, begitulah, sodara-sodara, dengan sukses, aku nyemplung kolam. Alhamdulillah selamet,
kecuali HP. Sejak saat itu, entah kenapa, model vibrate pada HP Nexian Tap-ku selalu on. Akibatnya, batrei menjadi mudah drop. Hiks, padahal ada banyak disana. Hiks (lagi) terpaksa nyisihin
rupiah, nabung, buat cari
penggantinya...
2. (semoga tidak) kehilangan teman
Pekerjaan asistensi Rencana Detail Tata Ruang mencapai peak. Aku tidak mau membahasnya lebih jauh. Aku dimaki dan
disudutkan. Aku letih. Kuputuskan untuk nyingkrih
pelan-pelan dari draft Rancangan Perda itu. Egoisme para petinggi itu...sigh, aku masih berharap bahwa makian teman
itu, sudah sampai disitu saja. Aku berharap aku tidak kehilangan pertemanannya
3. Beasiswa Bappenas
Juli 2013
Bappenas merilis adanya beasiswa untuk PNS di lingkungan unit perencana. Nah,
karena sekolah adalah salah satu privilege
PNS (baca ini), maka kesempatan emas ini tidak akan kulewatkan. Kuteliti syarat-syaratnya.
Yup, ini dia jurusan yang cocok: Double
Degree UNDIP-Perancis, Jurusana Perencanaan Wilayah dan Kota. Bismillah..
28 September 2012.
Batas akhir pendaftaran. Alhamdulillah, semua uda kelar dan aku tinggal menunggu panggilan tes.
Batas akhir pendaftaran. Alhamdulillah, semua uda kelar dan aku tinggal menunggu panggilan tes.
Oktober 2012.
Kusapu pandangan di halaman Gedung B Jurusan PWK UNDIP. Ada
kurang lebih 200 orang yang akan mengikuti TPA di Rayon Semarang. Beberapa
wajah familiar kujumpai. Mereka adik-adik kelasku. Bismillah, aku bisa! Mantra itu kuucapkan berkali-kali. Ya, sejak
pendaftaran, aku menyisihkan waktuku, setiap sehari untuk belajar TPA, meskipun
cuma membaca ringan. Dan puncaknya, semalam aku begadang mengulang mengerjakan
soal-soal TPA. Dont push your luck too
far. Aku mesti ikhtiyar, urusan selanjutnya, biarlah ALLAH Ta’ala yang
mengurusnya. Sekira dua minggu kemudian, Alhamdulillah,
lolos TPA, lanjut TOEFL.
November 2012.
Pola yang sama kuulang. Aku sisihkan waktu setiap hari untuk
belajar TOEFL. Tinggal menunggu...
Februari 2013
Kabar gembira itu datang. Aku diterima di Magister Ekonomika Pembangunan
UGM. Meskipun ”meleset”, namun aku tetap men-syukurinya. Karena aku yakin ini
jalan terbaik dari ALLAH Ta’ala.
#Tips dan Trick
Dengan keterbatasan kemampuan dan waktu, imho, TPA memang di-setting
untuk tidak bisa diselesaikan full. Pun
demikian dengan TOEFL. Honestly, ada sekira 20-an soal yang
tidak bisa kukerjakan, namun aku memilih untuk tetap mengisi. Tips dan trick-nya, isilah soal-soal yang tidak bisa itu dengan pilihan yang
seragam. Misal kalo A, ya isi A
semua, kalo B ya B semua, dst. Logikanya dari 1-20, pasti ada yang A/B/C/D/E.
Jangan ngacak, misal no. 1 A, trus 2 B,
dst. Too risky. Imho, jika ngacak, peluang untuk ngepasi jawaban yang tepat mengecil. Gambling sih, tapi tetep logic, right? ;)
4. Sesak napas
Ini bukan bahasa kiasan. Akumulasi tekanan pekerjaan membawaku bed rest di RS//
Sebuah malam, di bulan oktober. Entah kenapa, tiba-tiba malam itu, kurasakan
napasku sesak. Panic. Before getting worst, kularikan sepeda
motor ke RSUD Kartini, masuk UGD. Setelah empat hari, aku dirujuk ke RSUP
Karyadi Semarang untuk menjalani test Echo. Diagnosa dokter, aku terlalu tegang
dan kecapekan. Aku pikir, ini akumulasi. Ya,
ini adalah saat dimana ”ribut-ribut” surat RDTR itu. Sekeluar RS, aku pun
memutuskan: Enough is enough!
5. Mulai Kuliah S2
Yup, per 2 September 2013 aku mulai kuliah. Suwer... dari pengumuman, aku uda
ga sabar menunggu momen ini. Momen untuk ”lari” dari rutinitas kantor yang
”melelahkan jiwa.” Dan yang terpenting, momen untuk tholabul ’ilmi lagi.
Hehehe...akan ada sesi khusus untuk episode ini. Doakan ya bisa rajin nulisnya. Fighting! Hayah! Apa coba ;)
No comments:
Post a Comment